Alat Pendeteksi Nyamuk Anopheles
(Penyebab Malaria)
TINJAUAN
PUSTAKA :
A.
MALARIA
Malaria berasal dari bahasa
Italia, yaitu mal = buruk dan area = udara. Jadi secara harfiah
malaria berarti penyakit yang sering terjadi pada daerah dengan udara buruk
akibat lingkungan yang buruk. Malaria adalah suatu
penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
(termasuk Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betin
Malaria
adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.Penyakit
ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Nyamuk
ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya
melalui peredaran darah. Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk
betina yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium. Di dalam tubuh
manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian
menginfeksi sel darah merah. Selain melalui nyamuk ,penyakit malaria juga dapat
meyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi organ ,
jarum suntik yang sudah terkontaminasi. Pasien yang terinfeksi oleh malaria
akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak
diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana
parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor
nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di
Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Berdasarkan
data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar
300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena
penyakit ini setiap tahunnya.90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada
anak-anak.
B.
NYAMUK
ANOPHELES
Anopheles
(nyamuk
malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun
hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan "vektor") secara
alami. Anopheles gambiae
adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria
(contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik
di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di
Asia. Anopheles juga merupakan vektor bagi cacing jantung anjing Dirofilaria immitis.
Siklus hidup nyamuk Anopheles
Siklus
hidup nyamuk anopheles tergolong metamorfosa atau terdapat stage/fase
pupa. Adanya suhu,zat kimia dan tempat berlangsungnya hidup sangat mempengaruhi
lama siklus tersebut. Telur anopheles yang menetas dalam 2-3 hari kemudian
menjadi larva. Larva mempunyai lama hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup dengan
memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnya yang terdapat dipermukaan .
Pada fase selanjutnya adalah Pupa atau kepompong. Bentuk fase pupa adalah
seperti koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat
keluar nyamuk dewasa. Pada nyamuk anopheles dewasa mempunyai proboscis yang
berfungsi untuk menghisap darah atau makanan lainnya. Kelangsungan hidup nyamuk
jantan lebih pendek daripada nyamuk betina. Nyamuk jantan bisa hidup sampai
dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Nyamuk anopheles menetas
disekitar rawa – rawa. Dalam pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan
beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri-ciri nyamuk anopheles
adalah pada saat posisi istirahat menungging.
Ciri ciri nyamuk anopheles
Berikut ini
adalah beberapa ciri dari jenis nyamuk ini yang patut kita kenali supaya kita
lebih paham tentang nyamuk ini.
a) Memilkiki
tubuh yang pendek dan kecil
b) Memiliki
panjang yang sama antara proboscis dan polpi
c)
Penyebab sakit malaria
d)
Posisi tubuh saat hinggap 90 deerajat
e)
Memeliki bentuk sayap yang simetris
f)
Warna tubuh hitam
g)
Berkembang biak di air yang kotor , keruh dan bau
Ciri-ciri jentik nyamuk anopheles
1.
Tidak memiliki siphon
2. Jentik
nyamuk anopheles akan sejajar dipermukaan air kotor
3. Pada bagian
thoraks terdapat stoot spine
.
C. PENYEBAB MALARIA
Penyakit
Malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan Plasmodium. Media utama
yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk Anopeles betina. Nyamuk ini
terinfeksi oleh parasit Plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap
seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut.
Ada
4 Jenis Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia , diantaranya :
1. Plasmodium
Ovale
2. Plasmodium
Malariae
3. Plasmodium
Falciparum
4. Plasmodium
Vivax
Menurut Garcia dan Bruckner (1996) infeksi Plasmodium penyebab
Penyakit Malaria pada seseorang bisa diakibatkan oleh beberapa cara,
diantaranya :
1. Gigitan Nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
2. Transfusi darah dari donor penderita.
3. Infeksi import.
4. Infeksi kongenital
D.
PENULARAN
MALARIA
Malaria ditularkan ke penderita dengan masuknya
sporozoit plasmodium melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang spesiesnya
dapat berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Terdapat lebih dari 15
spesies nyamuk Anopheles yang dilaporkan merupakan vektor malaria di Indonesia.
Penularan malaria dapat juga terjadi dengan masuknya parasit bentuk aseksual
(tropozoit) melalui transfusi darah, suntikan atau melalui plasenta (malaria
congenital).
1.
Penularan secara alamiah (natural
infection)
Penularan
ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang infektif. Nyamuk
menggigit orang sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama darah
penderita malaria. Di dalam tubuh nyamuk parasit akan berkembang dan bertambah
banyak, kemudian nyamuk menggigit orang sehat, maka melalui gigitan tersebut
parasit ditularkan ke orang lain.
2.
Penularan yang tidak alamiah
a. Malaria
bawaan (congenital)
Terjadi
pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria. Disebabkan
adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari
ibu kepada bayi yang dikandungnya.
b. Secara mekanik
Penularan
terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui
jarum suntik banyak terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum
suntik yang tidak steril.
c. Secara oral (melalui mulut)
Cara
penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung
dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi). Pada umumnya sumber
infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik
dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Kecuali bagi simpanse di Afrika yang
dapat terinfeksi oleh penyakit malaria, belum diketahui ada hewan lain yang
dapat menjadi sumber bagi plasmodium yang biasanya menyerang manusia.
E. PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT
v
Keluhan Prodromal.
Keluhan ini dapat terjadi sebelum terjadinya demam
berupa ; kelesuan, sakit kepala, nyeri dada tulang atau otot, anorexia(hilang
nafsu makan), perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di
punggung
v
Demam
Serangan demam yang
khas terdiri dari beberapa stadium ;
1)
Stadium menggigil,
dimulai dengan perasaan dingin sekali, sehingga menggigil. Nadinya cepat tetapi
lemah, bibir dan jari-jari tangannya menjadi biru, kulitnya kering dan pucat.
Kadang-kadang disertai dengan muntah. Pada anak sering disertai kejang. Stadium
ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
2)
Stadium puncak demam di
mulai pada saat perasaan dingin sekali berubah menjadi panas sekali. Luka
menjadi merah, kulit kering dan terasa panas seperti terbakar, sakit kepala
semakin hebat, biasanya aada mual dan muntah , nadi berdenyut keras. Perasaan
sangat haus sekali pada saat suhu naik sampai 410 C atau
lebih. Stadium ini berlangsung selama 2 sampai 6 jam.
3)
Stadium berkeringat di
mulai dengan penderita berkeringat banyak sehingga tempatr tidur basah. Suhu
turun dengan cepat, kadang-kadang sampai di bawah ambang normal. Penderita
biasanya dapat tidur nyenyak dan waktu bangun, merasa lemah tetapi sehat.
Stadium ini berlangsung selama 2 sampai 4 jam. Stadium menggil , puncak demam
dan berkeringat(1,2 dan 3) biasanya di mulai antara jam 08.00 – 12.00 .
v
Splenomegali.
Pembesaran limpa merupakan gejala khas terutama pada
malaria menahun, limpa mengeras , hitam, karena pigmen banyak di timbun dalam
eritrosit dan banyak mengandung parasit.
v
Anemia.
Derajat anemia tergantung pada spesies parasit yang
menyebabkannya. Anemia ini di sebabkan oleh :
o Sel darah merah lisis akibat siklus hidup parasit.
o Penghancuran sel darah merah baik yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi
di dalam limfa.
o Penghancuran oleh sel darah merah oleh auto imun.
o Berkurangnya pembentukan heme.
o Meningkatnya fragilitas sel darah merah.
o Berkurangnya produksi sel darah merah dari sumsum tulang.
F.
GEJALA DAN POLA PENYAKIT MALARIA
1. Malaria akibat infeksi plasmodium vivax dan plasmodium ovale .
Suatu serangan bisa dimulai secara samar-samar dengan
menggigil, diikuti berkeringan dan demam yang hilang – timbul . dalam 1 minggu
, akan terbentuk pola yang khas dari serangan yang hilang timbul . suatu
periode sakit kepala atau rasa tidak enak badan kan diikuti rasa menggigil .
demam berlangsung selama 1-8 jam . setelah demam reda , penderita merasakan
sehat sampai terjadi menggigil berikutnya . pada malaria vivax , serangan
terjadi setiap 48jam.
2. Malaria akibat infeksi plasmodium falciparum.
Suatu serangan bisa diawali dengan menggigi.suhu tubuh
naik secara bertahap kemudian tiba-tiba turun.Serangan bisa berlangsung selama
20-36 jam.Penderita tampak lebih sakit di bandingkan dengan infeksi Plasmodium
vivax dan sakit kepalanya hebat....Diantara serangan(dengan selang waktu 36 -
72 jam),penderita merasa tidak enak badan dan mengalami demam ringan.
3. Malaria akibat Plasmodium malariae
Suatu serangan
seringkali di mulai secara samar-samar, seranganya menyerupai malaria akibat
Plasmodium vivax dengan selang waktu antara dua serangan adalah 72 jam.
G. SIKLUS MALARIA
H. PEMBERANTASAN
Upaya pemberantasan penyakit malaria
akan dilakukan peningkatan terhadap penemuan dan pengobatan penderita serta
melakukan pemeriksaan sedian darah. Sedangkan untuk menghilangkan vector akan
dilakukan pengontrolan terhadap nyamuk dewasa dengan melakukan penyemprotan
dengan insektisida (secara kimiawi). Pemberantasan vector penyakit secara
mekanis seperti penggunaan kelambu dan secara biologis dengan menggunakan ikan
pemakan jentik.
Pencegahan penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria. Pemberantasan penyakit malaria bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebarabn penyakit.
Penyuluhan kesehatan hendaknya diselenggarakan terus-menerus di tingkat desa untuk membimbing masyarakat mengenal malaria, mendorong segera mencari pengobatan bila terserang malaria dan menyadarkan pendududk bahwa penyakit malaria dapat dicegah serta dapat diberantas sesuai dengan yang telah dijelaskan diatas.
Pencegahan penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria. Pemberantasan penyakit malaria bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebarabn penyakit.
Penyuluhan kesehatan hendaknya diselenggarakan terus-menerus di tingkat desa untuk membimbing masyarakat mengenal malaria, mendorong segera mencari pengobatan bila terserang malaria dan menyadarkan pendududk bahwa penyakit malaria dapat dicegah serta dapat diberantas sesuai dengan yang telah dijelaskan diatas.
SENSOR YANG DIGUNAKAN dalam ALAT PENDETEKSI MALARIA :
1. Sensor ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari
energy listrik menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini
terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang dinamakan transmitter dan
penerima ultrasonic yang disebut receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur
gelombang ultrasonic. Gelombang ultrasonic adalah gelombang mekanik yang
memiliki cirri-ciri longitudinal dan biasanya memiliki frekuensi di atas 20
Khz. Gelombong Utrasonic dapat merambat melalui zat padat, cair maupun gas.
Gelombang Ultrasonic adalah gelombang rambatan energi dan momentum mekanik
sehingga merambat melalui ketiga element tersebut sebagai interaksi dengan
molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya. Sensor
ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu
gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan gelombang tersebut. Sensor ini memanfaatkan gelombang suara,
pada alat rancang bangun ini bermanfaat untuk menangkap suara yang dikeluarkan
oleh nyamuk anopheles sehingga alat
ini dapat mendeteksi adanya nyamuk anopheles
disekitar ruangan tersebut.
2. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa
metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang
berubah hambatannya
terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Sensor
ini dimanfaatkan untuk mendeteksi besarnya suhu pada habitat nyamuk anophles.
Dengan alat ini kita dapat tahu berapa besar suhu ruangan atau genangan air
agar terhindar dari jentik nyamuk anopheles.
3. Sensor kelembaban
Kelembaban adalah salah satu faktor yang menentukan kondisi cuaca pada
suatu daearah. Kelembaban dapat diukur dengan berbagai macam metode, salah
satunya adalah dengan menggunakan sensor kelembaban. Sensor kelembaban
adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu dalam proses pengukuran
atau pendifinisian yang suatu kelembaban uap air yang terkandung dalam udara.Sensor ini memanfaatkan pengukuran
kelembaban yang berguna pada alat
ini untuk mendeteksi kelembaban habitat pada nyamuk anopheles. Sehingga kita dapat mengatur
besar kelembaban udara pada ruangan agar terhindar dari nyamuk anopheles
4. Sensor suara
Sensor
suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai
membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat
sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik dan turun. Oleh karena
kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka
pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang
mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan
kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya. Dengan ini
kita dapat mendeteksi nyamuk Anopheles
ini lewat frekuensi suara dari kepakan sayap nyamuk Anopheles. Sensor suara akan mendeteksi kepakan sayap nyamuk Anopheles lalu mengubahnya ke gelombang
sinusoidal.
5.
Sensor
sinar – X
Banyak orang beranggapan bahwa nuklir hanya berkaitan
dengan senjata yang mematikan, sampai-sampai timbul rasa ketakutan atau
phobia jika mereka harus berhadapan langsung dengan nuklir. Ada benarnya
paradigma tersebut karena teknologi nuklir merupakan salah satu teknologi yang
harus memiliki Zero Human Error karena dapat berakibat fatal
jika terjadi kelalaian. Namun, jika dilakukan dengan benar teknologi nuklir
tersebut akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat seperti dalam
bidang pertanian, energi dan kesehatan
Radiasi gamma, netron dan sinar X dapat dimanfaatkan untuk pengendalian
hama dan vektor penyakit, yaitu dapat digunakan untuk membunuh secara langsung
(direct killing) dengan teknik disinfestasi radiasi dan secara tidak langsung
(indirect killing) yang dikenal dengan teknik serangga mandul (TSM). Teknik ini
relatif baru dan potensial untuk pengendalian vektor malaria karena ramah
lingkungan, efektif spesies dan kompartibel dengan teknik lain. Prinsip dasar
TSM sangat sederhana yaitu membunuh serangga dengan serangga itu sendiri
(autodical technique).
Teknik Serangga Mandul (TSM) merupakan suatu cara pengendalian vektor yang
ramah lingkungan, efektif, dan potensial. Teknik ini disebut juga sebagai
pengendalian spesifik species, yaitu membunuh vektor dengan vektor itu sendiri
(autocidal technique). Cara kerja teknik inipun relatif mudah, yaitu
mengiradiasi koloni serangga jantan di laboratorium, kemudian melepaskannya ke
habitat secara periodik. Akibat pelepasan serangga ke habitat, maka lama
kelamaan di lokasi pelepasan tersebut akan terjadi penurunan populasi, yang
secara otomatis akan menurunkan jumlah penderita malaria, karena tingkat
kebolehjadian perkawinan antara serangga mandul dan serangga fertil menjadi
makin besar dari generasi pertama ke generasi berikutnya. Akibatnya presentase
fertilitas populasi serangga di lapangan akan semakin menurun, teoritis pada
generasi ke-4 persentase fertilitas mencapai titik terendah menjadi 0% atau
dengan kata lain jumlah populasi serangga pada generasi ke-5 nihil.
REFERENSI :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Anopheles
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria
3. http://atmanegara99.blogspot.com/2013/12/makalah-plasmodium-penyebab-malaria.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar