Senin, 19 Mei 2014

Alat Pendeteksi Nyamuk Anopheles (Penyebab Malaria)



Alat Pendeteksi Nyamuk Anopheles
(Penyebab Malaria)

TINJAUAN PUSTAKA :
   A.     MALARIA
Malaria berasal dari bahasa Italia, yaitu mal = buruk dan area = udara. Jadi secara harfiah malaria berarti penyakit yang sering terjadi pada daerah dengan udara buruk akibat lingkungan yang buruk. Malaria adalah suatu penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh parasit Plasmodium (termasuk Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betin
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah. Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Selain melalui nyamuk ,penyakit malaria juga dapat meyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi organ , jarum suntik yang sudah terkontaminasi. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya.90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.


   B.     NYAMUK  ANOPHELES


Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan "vektor") secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia. Anopheles juga merupakan vektor bagi cacing jantung anjing Dirofilaria immitis.
*      Siklus hidup nyamuk Anopheles
Siklus hidup nyamuk anopheles tergolong metamorfosa atau terdapat stage/fase pupa. Adanya suhu,zat kimia dan tempat berlangsungnya hidup sangat mempengaruhi lama siklus tersebut. Telur anopheles yang menetas dalam 2-3 hari kemudian menjadi larva. Larva mempunyai lama hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnya yang terdapat dipermukaan . Pada fase selanjutnya adalah Pupa atau kepompong. Bentuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat keluar nyamuk dewasa. Pada nyamuk anopheles dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap darah atau makanan lainnya. Kelangsungan hidup nyamuk jantan lebih pendek daripada nyamuk betina. Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Nyamuk anopheles menetas disekitar rawa – rawa. Dalam pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri-ciri nyamuk anopheles adalah pada saat posisi istirahat menungging.

*      Ciri ciri nyamuk anopheles
Berikut ini adalah beberapa ciri dari jenis nyamuk ini yang patut kita kenali supaya kita lebih paham tentang nyamuk ini.
a)      Memilkiki tubuh yang pendek dan kecil
b)      Memiliki panjang yang sama antara proboscis dan polpi
c)      Penyebab sakit malaria
d)     Posisi tubuh saat hinggap 90 deerajat
e)      Memeliki bentuk sayap yang simetris
f)       Warna tubuh hitam
g)      Berkembang biak di air yang kotor , keruh dan bau
*      Ciri-ciri jentik nyamuk anopheles
1.      Tidak memiliki siphon
2.      Jentik nyamuk anopheles akan sejajar dipermukaan air kotor
3.      Pada bagian thoraks terdapat stoot spine
.      C. PENYEBAB MALARIA
Penyakit Malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan Plasmodium. Media utama yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk Anopeles betina. Nyamuk ini terinfeksi oleh parasit Plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut.
Ada 4 Jenis Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia , diantaranya :
1.      Plasmodium Ovale
2.      Plasmodium Malariae
3.      Plasmodium Falciparum
4.      Plasmodium Vivax
Menurut Garcia dan Bruckner (1996) infeksi Plasmodium penyebab Penyakit Malaria pada seseorang bisa diakibatkan oleh beberapa cara, diantaranya :
1.      Gigitan Nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
2.      Transfusi darah dari donor penderita.
3.      Infeksi import.
4.      Infeksi kongenital 
 D.    PENULARAN MALARIA

Malaria ditularkan ke penderita dengan masuknya sporozoit plasmodium melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang spesiesnya dapat berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Terdapat lebih dari 15 spesies nyamuk Anopheles yang dilaporkan merupakan vektor malaria di Indonesia. Penularan malaria dapat juga terjadi dengan masuknya parasit bentuk aseksual (tropozoit) melalui transfusi darah, suntikan atau melalui plasenta (malaria congenital).
1.      Penularan secara alamiah (natural infection)
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang infektif. Nyamuk menggigit orang sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita malaria. Di dalam tubuh nyamuk parasit akan berkembang dan bertambah banyak, kemudian nyamuk menggigit orang sehat, maka melalui gigitan tersebut parasit ditularkan ke orang lain.
2.      Penularan yang tidak alamiah
a.       Malaria bawaan (congenital)
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria. Disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.
b.       Secara mekanik
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
c.        Secara oral (melalui mulut)
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi). Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Kecuali bagi simpanse di Afrika yang dapat terinfeksi oleh penyakit malaria, belum diketahui ada hewan lain yang dapat menjadi sumber bagi plasmodium yang biasanya menyerang manusia.

    E.   PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT
v      Keluhan Prodromal.
Keluhan ini dapat terjadi sebelum terjadinya demam berupa ; kelesuan, sakit kepala, nyeri dada tulang atau otot, anorexia(hilang nafsu makan), perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di punggung
v      Demam
Serangan demam yang khas terdiri dari beberapa stadium ;
1)      Stadium menggigil, dimulai dengan perasaan dingin sekali, sehingga menggigil. Nadinya cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari tangannya menjadi biru, kulitnya kering dan pucat. Kadang-kadang disertai dengan muntah. Pada anak sering disertai kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
2)      Stadium puncak demam di mulai pada saat perasaan dingin sekali berubah menjadi panas sekali. Luka menjadi merah, kulit kering dan terasa panas seperti terbakar, sakit kepala semakin hebat, biasanya aada mual dan muntah , nadi berdenyut keras. Perasaan sangat haus sekali pada saat suhu naik sampai 410  C atau lebih. Stadium ini berlangsung selama 2 sampai 6 jam.
3)      Stadium berkeringat di mulai dengan penderita berkeringat banyak sehingga tempatr tidur basah. Suhu turun dengan cepat, kadang-kadang sampai di bawah ambang normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak dan waktu bangun, merasa lemah tetapi sehat. Stadium ini berlangsung selama 2 sampai 4 jam. Stadium menggil , puncak demam dan berkeringat(1,2 dan 3) biasanya di mulai antara jam 08.00 – 12.00 .
v      Splenomegali.
Pembesaran limpa merupakan gejala khas terutama pada malaria menahun, limpa mengeras , hitam, karena pigmen banyak di timbun dalam eritrosit dan banyak mengandung parasit.
v      Anemia.
Derajat anemia tergantung pada spesies parasit yang menyebabkannya. Anemia ini di sebabkan oleh :
o   Sel darah merah lisis akibat siklus hidup parasit.
o   Penghancuran sel darah merah baik yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi di    dalam limfa.
o   Penghancuran oleh sel darah merah oleh auto imun.
o   Berkurangnya pembentukan heme.
o   Meningkatnya fragilitas sel darah merah.
o   Berkurangnya produksi sel darah merah dari sumsum tulang.

    F.   GEJALA DAN POLA PENYAKIT MALARIA
1.      Malaria akibat infeksi plasmodium vivax dan plasmodium ovale .
Suatu serangan bisa dimulai secara samar-samar dengan menggigil, diikuti berkeringan dan demam yang hilang – timbul . dalam 1 minggu , akan terbentuk pola yang khas dari serangan yang hilang timbul .  suatu periode sakit kepala atau rasa tidak enak badan kan diikuti rasa menggigil . demam berlangsung selama 1-8 jam . setelah demam reda , penderita merasakan sehat sampai terjadi menggigil berikutnya . pada malaria vivax , serangan terjadi setiap 48jam.
2.      Malaria akibat infeksi plasmodium falciparum.
Suatu serangan bisa diawali dengan menggigi.suhu tubuh naik secara bertahap kemudian tiba-tiba turun.Serangan bisa berlangsung selama 20-36 jam.Penderita tampak lebih sakit di bandingkan dengan infeksi Plasmodium vivax dan sakit kepalanya hebat....Diantara serangan(dengan selang waktu 36 - 72 jam),penderita merasa tidak enak badan dan mengalami demam ringan.
3.       Malaria akibat Plasmodium malariae
Suatu serangan seringkali di mulai secara samar-samar, seranganya menyerupai malaria akibat Plasmodium vivax dengan selang waktu antara dua serangan adalah 72 jam.








    G.  SIKLUS MALARIA
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgaRT2sfFXUfiSoyzCO8xKnvLofRbFdwjbT4FFVp2rNFVzzidfBU35kOCiSuzChRHdrNINWoQCm5uhpOHVMa02byfEPH-dSNNsVrekDthFdakLrD3FbuMpFXvA-UJ-HwpwgKXsCKBXdU/s1600/9969.jpg




   H.   PEMBERANTASAN
Upaya pemberantasan penyakit malaria akan dilakukan peningkatan terhadap penemuan dan pengobatan penderita serta melakukan pemeriksaan sedian darah. Sedangkan untuk menghilangkan vector akan dilakukan pengontrolan terhadap nyamuk dewasa dengan melakukan penyemprotan dengan insektisida (secara kimiawi). Pemberantasan vector penyakit secara mekanis seperti penggunaan kelambu dan secara biologis dengan menggunakan ikan pemakan jentik.
Pencegahan penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria. Pemberantasan penyakit malaria bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebarabn penyakit.
Penyuluhan kesehatan hendaknya diselenggarakan terus-menerus di tingkat desa untuk membimbing masyarakat mengenal malaria, mendorong segera mencari pengobatan bila terserang malaria dan menyadarkan pendududk bahwa penyakit malaria dapat dicegah serta dapat diberantas sesuai dengan yang telah dijelaskan diatas.

 SENSOR YANG DIGUNAKAN dalam ALAT PENDETEKSI MALARIA :



1.       Sensor ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari energy listrik menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic yang disebut receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic. Gelombang ultrasonic adalah gelombang mekanik yang memiliki cirri-ciri longitudinal dan biasanya memiliki frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong Utrasonic dapat merambat melalui zat padat, cair maupun gas. Gelombang Ultrasonic adalah gelombang rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat melalui ketiga element tersebut sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya. Sensor ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan gelombang tersebut. Sensor ini memanfaatkan gelombang suara, pada alat rancang bangun ini bermanfaat untuk menangkap suara yang dikeluarkan oleh nyamuk anopheles sehingga alat ini dapat mendeteksi adanya nyamuk anopheles disekitar ruangan tersebut.
2.       Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Sensor ini dimanfaatkan untuk mendeteksi besarnya suhu pada habitat nyamuk anophles. Dengan alat ini kita dapat tahu berapa besar suhu ruangan atau genangan air agar terhindar dari jentik nyamuk anopheles.


3.       Sensor kelembaban
Kelembaban adalah salah satu faktor yang menentukan kondisi cuaca pada suatu daearah. Kelembaban dapat diukur dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah dengan menggunakan sensor kelembaban.            Sensor kelembaban adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu dalam proses pengukuran atau pendifinisian yang suatu kelembaban uap air       yang terkandung dalam udara.Sensor ini memanfaatkan pengukuran kelembaban yang berguna pada        alat ini             untuk   mendeteksi kelembaban habitat pada nyamuk anopheles. Sehingga kita        dapat   mengatur besar kelembaban udara pada ruangan agar terhindar dari nyamuk anopheles

4.       Sensor suara
             Sensor suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik dan turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepa­tan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya. Dengan ini kita dapat mendeteksi nyamuk Anopheles ini lewat frekuensi suara dari kepakan sayap nyamuk Anopheles. Sensor suara akan mendeteksi kepakan sayap nyamuk Anopheles lalu mengubahnya ke gelombang sinusoidal.
5.       Sensor sinar – X
Banyak orang beranggapan bahwa nuklir hanya berkaitan dengan senjata yang mematikan, sampai-sampai timbul rasa ketakutan atau phobia  jika mereka harus berhadapan langsung dengan nuklir. Ada benarnya paradigma tersebut karena teknologi nuklir merupakan salah satu teknologi yang harus memiliki Zero Human Error karena dapat berakibat fatal jika terjadi kelalaian. Namun, jika dilakukan dengan benar teknologi nuklir tersebut akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat seperti dalam bidang pertanian, energi dan kesehatan
Radiasi gamma, netron dan sinar X dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama dan vektor penyakit, yaitu dapat digunakan untuk membunuh secara langsung (direct killing) dengan teknik disinfestasi radiasi dan secara tidak langsung (indirect killing) yang dikenal dengan teknik serangga mandul (TSM). Teknik ini relatif baru dan potensial untuk pengendalian vektor malaria karena ramah lingkungan, efektif spesies dan kompartibel dengan teknik lain. Prinsip dasar TSM sangat sederhana yaitu membunuh serangga dengan serangga itu sendiri (autodical technique).
Teknik Serangga Mandul (TSM) merupakan suatu cara pengendalian vektor yang ramah lingkungan, efektif, dan potensial. Teknik ini disebut juga sebagai pengendalian spesifik species, yaitu membunuh vektor dengan vektor itu sendiri (autocidal technique). Cara kerja teknik inipun relatif mudah, yaitu mengiradiasi koloni serangga jantan di laboratorium, kemudian melepaskannya ke habitat secara periodik. Akibat pelepasan serangga ke habitat, maka lama kelamaan di lokasi pelepasan tersebut akan terjadi penurunan populasi, yang secara otomatis akan menurunkan jumlah penderita malaria, karena tingkat kebolehjadian perkawinan antara serangga mandul dan serangga fertil menjadi makin besar dari generasi pertama ke generasi berikutnya. Akibatnya presentase fertilitas populasi serangga di lapangan akan semakin menurun, teoritis pada generasi ke-4 persentase fertilitas mencapai titik terendah menjadi 0% atau dengan kata lain jumlah populasi serangga pada generasi ke-5 nihil.


REFERENSI :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Anopheles
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria
3. http://atmanegara99.blogspot.com/2013/12/makalah-plasmodium-penyebab-malaria.html